Selasa, 25 September 2012

sekolah dan q


Saat ini sekolah sedang mengadakan evaluasi akhir tahun ajaran. Tentu saja anak didik ini mau tidak mau harus mengerjakan lembar-lembar soal yang dibagikan pada mereka.
Dalam sehari minimal ada 2 mata pelajaran yang di ujikan. Dengan tenggang waktu 1,5 hingga 2 jam mereka harus selesai mengerjakan soal-soal tersebut.
Dan tugasku disini hanya mengawasi kegiatan mereka selama kegiatan evaluasi berlangsung.  Duduk di depan, mengisi berita acara, kadang berbincang dengan partner pengawas yang lain gawatnya kalau mengawas sendiri karena partner sedang sibuk dengan urusan yang lain, alhasil kantuk mendera.
Beberapa anak yang kesulitan mengerjakan soal akan cepat gusar setelah beberapa menit mendapatkan lembar soal. Mereka akan membuat sedikit kegaduhan dengan menanyakan jawaban ke depan, belakang, atau samping mereka. Jika itu semua berlangsung para pengawas segera menertibkan mereka dengan ber-sssstttttt. Sekejap mereka diam, anteng. Tapi hal itu tidak akan berlangsung lama.
Ya, tingkah mereka tidak jauh beda dengan jamanku dulu waktu duduk d bangku sekolah dulu. Aku tidaklah pintar dalam akademik dan orangtuaku juga mendukung ketidak pintaranku dalam akademik ini. Tapi aku selalu berambisi untuk bisa mengejar ketidakmampuanku dan lolos menjalani kegiatan sekolah. Dan ini terbukti, alhamdulillah q tidak pernah tinggal kelas.
Jika Andrea Hirata mempunyai cerita tersendiri tentang sekolah dan teman-temannya dan Iwan Setiawan juga mempunyai cerita sendiri bagaimana dia berjuang keras agar tetap menjadi peringkat 3 besar di setiap kelasnya, q mempunyai cerita berbeda bagaimana q pintar memperoleh hasil dengan berbagai taktik hasil dari pengalaman. Yah, semua itu kan bagaimana qt harusnya menghargai pendidikan yang qt alami.
Ada orang yang meninspirasi gaya belajar q waktu itu. Saat itu q duduk di kelas 1 SMPN 1 Purworejo, dan kami selalu mendapatkan motivasi dan bimbingan dari guru BP seminggu sekali. Namanya pak Daryanto (kalo gag salah) dia memberikan beberapa metode belajar diantaranya (yang q ingat) adalah dengan membaca kemudian menuangkan kembali ke dalam tulisan di lebar kertas yang lebih kecil supaya mudah dibawa saat bermain dan praktis untuk dihapalkan. Trus beliau menambahkan (kalau kepepet bisa dibawa ke dalam ruang tes untuk contekan). Dan ini aku praktikan. Karena kalau di logika saat qt membaca otak bekerja mencerna kata demi kata. Dan saat kita menuliskan kembali ke dalam catatan, otak akan bekerja kembali dari semua hapalan yang dibaca sebelumnya. Sebetulnya tak peru dibuat untuk contekan karena nyatanya q dengan mudah menghapal materi pelajaran.
Inspirasi lainnya adalah beliau mengajarkan tentang bagaimana qt membagi waktu kedalam 3 golongan besar. Karena pada dasarnya 24 jam dalam 1 hari dibagi menjadi 8 jam untuk istirahat, 8 jam untuk belajar dan 8 jam untuk kegiatan lain. Dan ini juga aku praktekkan.
Ada beberapa mata pelajaran yang membuat rumit hidup q. Diantaranya adalah MATEMATIKA. Q tidak pernah mengerti bagaimana awal rumus tersebut diciptakan. Dan kenapa anak-anak yang pintar selalu dapat memecahkan rumus tersebut. Inilah yang selalu menjadi misteri dalam sejarah hidup sekolah q.
Selanjutnya kenapa harus ada mata pelajaran yang bernama BAHASA JAWA. Waktu SD ini menjadi momok buat q. Bertemu dengan Bu Sopiah di jam terakhir, beliau menyisakan 15 menit  saat mendekati pulang sekolah untuk melontarkan pertanyaan dan yang cepat mengancungkan jari kemudian menjawab dengan benar akan pulang terlebih dahulu. Pertanyaan tidak jauh dari nama-nama anak hewan, nama bunga atau pantun peribahasa tapi semua dalam BAHASA JAWA.
Secara q yang pindahan dari BEKASI saat di bangku kelas 3 SD menjadi gelagepan menjawab pertanyaan Bu Sopiah. Anak gajah q jawab anak ayam. Anak bebek aku jawab anak merpati. Dan akhirnya q menjadi yang terakhir pulang itupun karena belas kasihan Bu Sopiah yang merelakan q pulang.
Momok BAHASA JAWA tidak terjadi d SMP. Karena q bertemu dengan Pak Waluyo (terkenal dengan julukan Dewa Hujan).  Walaupun q tidak pernah memahami apa yang diajarkan tapi nilai-nilai q selalu bagus. Minimal 8,5 q dapatkan. karena kekompakan 1 kelas akhirnya nilai itu q peroleh.
Metode ulangan harian Pak Waluyo adalah mencongak dan dicocokkan silang dengan baris sebelahnya. Q tidak pernah menjawab soal mencongak beliau. Kertas q selalu bersih tanpa ada tulisan segorespun, hingga pencocokan silang tiba dan disinilah q mulai menulis semua jawaban yang beliau katakan. Dari jatah soal tersebut q menyisakan 1 atau 2 nomer untuk tidak q tulis. Supaya q tidak mendapat nilai 10 bulat.
Aku menjadi sangat bebas karena di bangku SMA tidak menemui BAHASA JAWA.
*kepintaran akademik tidaklah begitu penting, yang penting adalah bagaimana qt pintar menyiasati untuk mendapatkan hasilnya dengan baik.
Ada lagi mata pelajaran yang selalu membuat q capek. OLAHRAGA. Seminggu sekali qt  selalu praktek di lapangan tapi yang diujikan adalah teori di dalam ruang tes. Q jelas saja tidak menyukai mata pelajaran ini karena q tidak PD menggunakan kaos olahraga dan berpanas-panasan. Dan disini q menjadi pintar menyiasati agar nilai teori olahraga q menjadi baik. Q tidak pernah paham berapa ukuran lapangan bola, bagaimana sistem penilaian bulu tangkis, bagaimana sistem gugur suatu pertandingan, dan singkatan persatuan olahraga nasional. Dan untungnya atau karena ini memang suratan takdir, teman semeja q selalu saja adek kelas yang cowok, dengan sukarela dia lebih dulu mengerjakan lembar tes q setelah selesai, q memindahkan jawaban ke dalam lembar jawab. Dia menggambarkan lapangan (entah itu lapangan bola, basket atau voly q tidak pernah tahu), membuatkan sistem gugur, membuat formasi tim sepak bola dan lain sebagainya. Bagi q dia dewa penyelamat.
*thanx buad Dedy adek kelas q angkatan 2001
Inilah bukti bahwa kepintaran akademik tidak selalu menjadi utama, q berhasil melalui SD, SMP, SMA dan bangku kuliah dengan lancar. Dan pemerintah seharusnya memberikan penghargaan karena warganya telah lulus wajib belajar 9 tahun.
Semua orang tidak ada yang bodoh. Mereka selalu pintar dalam hal yang berbeda. Jika ada anak didik yang menjadi biang ribut di kelas, ingin q katakan bahwa dia mempunyai kepandaian. Hanya saja qt bersama2 perlu kembali menggali dan mengolah potensi dari anak2 tersebut.  
Qt mempunyai 2 mata agar lebih banyak melihat apa yang ada di sekitar qt, ditambahkan 2 telinga agar qt lebih banyak mendengar dan hanya mendapat 1 mulut supaya qt lebih sedikit berbicara yang tidak perlu.
Dari 4 jenis kepribadian, yang cocok dengan kepribadian q adalah perpaduan kepribadian Kholeris dan Melankolis sedangkan untuk 8 multiple kecerdasan q mengantongi 3 perpaduan kecerdasan antara lain serta kecerdasan Lingusitik, Intra dan Interpersonal
Ada pelajaran yang sangat antusias q ikuti yaitu BAHASA INGGRIS. Berawal dari lagu2 boysband yang nge-boom pada tahun 2000an, westlife, backstreetboys, 911, dll. Q menghapal lirik2 lagu mereka, sedikit2 mengerti artinya.
That’s life. Setiap orang punya pengalaman dalam hidupnya. Pahit, manis dan menarik tergantung mereka yang menilai dan merasakan.
Masa-masa sekolah adalah masa yang paling indah.