Saat ini
sekolah sedang mengadakan evaluasi akhir tahun ajaran. Tentu saja anak didik
ini mau tidak mau harus mengerjakan lembar-lembar soal yang dibagikan pada
mereka.
Dalam sehari
minimal ada 2 mata pelajaran yang di ujikan. Dengan tenggang waktu 1,5 hingga 2
jam mereka harus selesai mengerjakan soal-soal tersebut.
Dan tugasku
disini hanya mengawasi kegiatan mereka selama kegiatan evaluasi
berlangsung. Duduk di depan, mengisi
berita acara, kadang berbincang dengan partner pengawas yang lain gawatnya kalau
mengawas sendiri karena partner sedang sibuk dengan urusan yang lain, alhasil
kantuk mendera.
Beberapa anak
yang kesulitan mengerjakan soal akan cepat gusar setelah beberapa menit
mendapatkan lembar soal. Mereka akan membuat sedikit kegaduhan dengan menanyakan
jawaban ke depan, belakang, atau samping mereka. Jika itu semua berlangsung
para pengawas segera menertibkan mereka dengan ber-sssstttttt. Sekejap mereka
diam, anteng. Tapi hal itu tidak akan berlangsung lama.
Ya, tingkah
mereka tidak jauh beda dengan jamanku dulu waktu duduk d bangku sekolah dulu. Aku
tidaklah pintar dalam akademik dan orangtuaku juga mendukung ketidak pintaranku
dalam akademik ini. Tapi aku selalu berambisi untuk bisa mengejar
ketidakmampuanku dan lolos menjalani kegiatan sekolah. Dan ini terbukti,
alhamdulillah q tidak pernah tinggal kelas.
Jika Andrea
Hirata mempunyai cerita tersendiri tentang sekolah dan teman-temannya dan Iwan
Setiawan juga mempunyai cerita sendiri bagaimana dia berjuang keras agar tetap
menjadi peringkat 3 besar di setiap kelasnya, q mempunyai cerita berbeda
bagaimana q pintar memperoleh hasil dengan berbagai taktik hasil dari
pengalaman. Yah, semua itu kan bagaimana qt harusnya menghargai pendidikan yang
qt alami.
Ada orang yang
meninspirasi gaya belajar q waktu itu. Saat itu q duduk di kelas 1 SMPN 1
Purworejo, dan kami selalu mendapatkan motivasi dan bimbingan dari guru BP
seminggu sekali. Namanya pak Daryanto (kalo gag salah) dia memberikan beberapa
metode belajar diantaranya (yang q ingat) adalah dengan membaca kemudian
menuangkan kembali ke dalam tulisan di lebar kertas yang lebih kecil supaya
mudah dibawa saat bermain dan praktis untuk dihapalkan. Trus beliau menambahkan
(kalau kepepet bisa dibawa ke dalam ruang tes untuk contekan). Dan ini aku
praktikan. Karena kalau di logika saat qt membaca otak bekerja mencerna kata
demi kata. Dan saat kita menuliskan kembali ke dalam catatan, otak akan bekerja
kembali dari semua hapalan yang dibaca sebelumnya. Sebetulnya tak peru dibuat
untuk contekan karena nyatanya q dengan mudah menghapal materi pelajaran.
Inspirasi
lainnya adalah beliau mengajarkan tentang bagaimana qt membagi waktu kedalam 3
golongan besar. Karena pada dasarnya 24 jam dalam 1 hari dibagi menjadi 8 jam
untuk istirahat, 8 jam untuk belajar dan 8 jam untuk kegiatan lain. Dan ini
juga aku praktekkan.
Ada beberapa
mata pelajaran yang membuat rumit hidup q. Diantaranya adalah MATEMATIKA. Q
tidak pernah mengerti bagaimana awal rumus tersebut diciptakan. Dan kenapa
anak-anak yang pintar selalu dapat memecahkan rumus tersebut. Inilah yang
selalu menjadi misteri dalam sejarah hidup sekolah q.
Selanjutnya
kenapa harus ada mata pelajaran yang bernama BAHASA JAWA. Waktu SD ini menjadi
momok buat q. Bertemu dengan Bu Sopiah di jam terakhir, beliau menyisakan 15
menit saat mendekati pulang sekolah
untuk melontarkan pertanyaan dan yang cepat mengancungkan jari kemudian
menjawab dengan benar akan pulang terlebih dahulu. Pertanyaan tidak jauh dari
nama-nama anak hewan, nama bunga atau pantun peribahasa tapi semua dalam BAHASA
JAWA.
Secara q yang
pindahan dari BEKASI saat di bangku kelas 3 SD menjadi gelagepan menjawab
pertanyaan Bu Sopiah. Anak gajah q jawab anak ayam. Anak bebek aku jawab anak
merpati. Dan akhirnya q menjadi yang terakhir pulang itupun karena belas
kasihan Bu Sopiah yang merelakan q pulang.
Momok BAHASA
JAWA tidak terjadi d SMP. Karena q bertemu dengan Pak Waluyo (terkenal dengan
julukan Dewa Hujan). Walaupun q tidak
pernah memahami apa yang diajarkan tapi nilai-nilai q selalu bagus. Minimal 8,5
q dapatkan. karena kekompakan 1 kelas akhirnya nilai itu q peroleh.
Metode ulangan
harian Pak Waluyo adalah mencongak dan dicocokkan silang dengan baris
sebelahnya. Q tidak pernah menjawab soal mencongak beliau. Kertas q selalu
bersih tanpa ada tulisan segorespun, hingga pencocokan silang tiba dan
disinilah q mulai menulis semua jawaban yang beliau katakan. Dari jatah soal
tersebut q menyisakan 1 atau 2 nomer untuk tidak q tulis. Supaya q tidak
mendapat nilai 10 bulat.
Aku menjadi
sangat bebas karena di bangku SMA tidak menemui BAHASA JAWA.
*kepintaran
akademik tidaklah begitu penting, yang penting adalah bagaimana qt pintar
menyiasati untuk mendapatkan hasilnya dengan baik.
Ada lagi mata
pelajaran yang selalu membuat q capek. OLAHRAGA. Seminggu sekali qt selalu praktek di lapangan tapi yang diujikan
adalah teori di dalam ruang tes. Q jelas saja tidak menyukai mata pelajaran ini
karena q tidak PD menggunakan kaos olahraga dan berpanas-panasan. Dan disini q
menjadi pintar menyiasati agar nilai teori olahraga q menjadi baik. Q tidak
pernah paham berapa ukuran lapangan bola, bagaimana sistem penilaian bulu
tangkis, bagaimana sistem gugur suatu pertandingan, dan singkatan persatuan
olahraga nasional. Dan untungnya atau karena ini memang suratan takdir, teman
semeja q selalu saja adek kelas yang cowok, dengan sukarela dia lebih dulu
mengerjakan lembar tes q setelah selesai, q memindahkan jawaban ke dalam lembar
jawab. Dia menggambarkan lapangan (entah itu lapangan bola, basket atau voly q
tidak pernah tahu), membuatkan sistem gugur, membuat formasi tim sepak bola dan
lain sebagainya. Bagi q dia dewa penyelamat.
*thanx buad
Dedy adek kelas q angkatan 2001
Inilah bukti
bahwa kepintaran akademik tidak selalu menjadi utama, q berhasil melalui SD,
SMP, SMA dan bangku kuliah dengan lancar. Dan pemerintah seharusnya memberikan
penghargaan karena warganya telah lulus wajib belajar 9 tahun.
Semua orang
tidak ada yang bodoh. Mereka selalu pintar dalam hal yang berbeda. Jika ada
anak didik yang menjadi biang ribut di kelas, ingin q katakan bahwa dia
mempunyai kepandaian. Hanya saja qt bersama2 perlu kembali menggali dan
mengolah potensi dari anak2 tersebut.
Qt mempunyai 2
mata agar lebih banyak melihat apa yang ada di sekitar qt, ditambahkan 2
telinga agar qt lebih banyak mendengar dan hanya mendapat 1 mulut supaya qt
lebih sedikit berbicara yang tidak perlu.
Dari 4 jenis
kepribadian, yang cocok dengan kepribadian q adalah perpaduan kepribadian
Kholeris dan Melankolis sedangkan untuk 8 multiple kecerdasan q mengantongi 3
perpaduan kecerdasan antara lain serta kecerdasan Lingusitik, Intra dan Interpersonal
Ada pelajaran
yang sangat antusias q ikuti yaitu BAHASA INGGRIS. Berawal dari lagu2 boysband
yang nge-boom pada tahun 2000an, westlife, backstreetboys, 911, dll. Q menghapal
lirik2 lagu mereka, sedikit2 mengerti artinya.
That’s life.
Setiap orang punya pengalaman dalam hidupnya. Pahit, manis dan menarik
tergantung mereka yang menilai dan merasakan.
Masa-masa
sekolah adalah masa yang paling indah.